SATUARAH.CO - Lembaga Teknologi (Lemtek) Universitas Indonesia (UI) bekerjasama dengan Pemerintahan Kecamatan Tambun Utara menggelar Sosialisasi Program Jaringan Distribusi Gas Bumi untuk Rumah Tangga (Jargas) di Kabupaten Bekasi.
Lemtek UI ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM untuk melakukan studi kelayakan, desain dasar, dan desain detail untuk jaringan gas yang akan menyambungkan 40.000 rumah.
Sosialisasi yang digelar di aula Kantor Kecamatan Tambun Utara itu diikuti para Kepala Desa, Bhabinkamtibmas, Babinsa, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda.
Baca Juga: Kesiapsiagaan Bencana, Pemkot Bekasi Bareng BASARNAS Gelar Latihan SAR Gabungan
Ditemui di ruang kerjanya, Camat Tambun Utara, H. Najmuddin mengatakan, pipanisasi gas yang bakal terpasang di Kecamatan Tambun Utara lebih murah dari pada gas melon yang dijual di pasaran.
Selain itu, kata Najmuddin yang juga menjabat Plt Sekretaris DPRD Kabupaten Bekasi, tersedia 24 jam.
Baca Juga: Wali Kota Cirebon: Jabatan Publik Harus Terbuka, Bukan Bersembunyi di Balik Dinding Birokrasi
"Ya, kalau gas melon habis pada malam hari, maka warga akan kebingungan mencari atau membelinya," ujarnya.
Untuk itu, tambah Najmuddin, pihaknya mendukung adanya pipanisasi gas di wilayah tugasnya yakni Kecamatan Tambun Utara.
Baca Juga: Raperda Perubahan APBD 2025, Bupati dan DPRD Teken Kesepakatan Bersama Hasil Evaluasi Gubernur
Dibeberkannya, di berbagai daerah, menurut Lemtek UI, baik di kota maupun Kabupaten sudah semua terpasang pipanisasi gas.
Nanti, lanjutnya, pihak Lemtek UI akan menurunkan tim survey untuk mengetahui daerah-daerah mana bisa secepatnya dipasang.
Menurut Najmuddin, eksekusi pekerjaannya akan dilakukan pada tahun 2026 mendatang. Sementara itu, sambungnya, di Kabupaten Bekasi akan dipasang di tiga kecamatan yang menjadi pilot projek yakni: Kecamatan Tambun Utara, Tambun Selatan dan Cibitung.
"Jika ini terjadi, maka harga beli masyarakat terhadap gas akan lebih murah, ketersediaan gas bisa 24 jam, dan harapannya masyarakat lebih nyaman dalam mendapatkan gas untuk kehidupan mereka. Karena gas merupakan salah satu kebutuhan pokok dan ekonomis. Nantinya tidak ada lagi warga yang membawa gas melon dari rumah ke warung," imbuhnya. √