SATUARAH.CO - Kepala Kantor (Kakan) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bekasi, H. Sobirin, secara resmi menyampaikan sambutan perpisahan menjelang masa purna baktinya sebagai abdi negara di Aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bekasi.
Momen tersebut berlangsung di acara Pelantikan Forum Pengurus Pondok Pesantren (FPP) Kabupaten Bekasi yang juga dihadiri unsur Forkopimda, tokoh agama, serta keluarga besar Kemenag Kabupaten Bekasi, Senin (30/6/25).
Dalam sambutannya, H. Sobirin menyampaikan rasa syukur atas kesempatan dan amanah yang telah diembannya selama ini, serta ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menjadi bagian dari perjalanan panjang pengabdiannya.
Baca Juga: Dorong Ruang Publik untuk Warga, Wali Kota Bekasi Resmikan Taman Bermain di RW 26 Teluk Pucung
“Alhamdulillah, saya bersyukur bisa menutup masa tugas dengan hati tenang. Saya mohon diri dari jabatan ini dan berharap hubungan silaturahmi tetap terjaga dalam kebersamaan dan semangat pelayanan umat,” ujar H. Sobirin.
Dirinya juga mengapresiasi komitmen Pemerintah Kabupaten Bekasi yang selama ini telah memberikan perhatian besar terhadap penguatan sektor keagamaan, untuk mendukung pendidikan agama, insentif guru ngaji, serta pembangunan sarana keagamaan.
“Setiap tahun, Pemkab Bekasi menganggarkan lebih dari Rp60 miliar untuk program keagamaan. Ini adalah bentuk nyata keberpihakan terhadap pembangunan spiritual masyarakat,” ungkapnya.
Baca Juga: Ribuan PPPK Kota Bekasi Bakal Dilantik, Ketua DPRD Harapkan Pegawai Jalankan Tugas Profesional
Sobirin juga menyinggung proses pembangunan gedung baru Kantor Kemenag Kabupaten Bekasi yang sedang berlangsung. Ia berharap kantor baru tersebut akan menjadi simbol peningkatan pelayanan publik dan semangat baru bagi seluruh jajaran.
Di akhir pidatonya, H. Sobirin menyampaikan pesan moral dan refleksi pribadi yang mendalam, seraya memohon maaf atas kekhilafan selama menjabat.
“Manusia tak luput dari salah. Saya mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya. Semoga purna tugas ini bukan akhir, melainkan awal dari kontribusi yang berbeda untuk umat dan bangsa,” tutupnya. √
