Baca Juga: Dirpolair Baharkam Polri Ungkap Kasus Penggelapan dan Pembunuhan di Kapal KM Poseidon 03
KDM juga membuka kemungkinan penyaluran bantuan hibah untuk pembangunan sekolah madrasah dan tsanawiyah yang menjadi kewenangan Kemenag kabupaten/kota.
"Pemprov siap membantu pembangunan madrasah yang sudah jelas jumlah siswanya. Saya tidak mau ada lagi penyalahgunaan. Saya tunggu data resmi dari Kemenag Jabar," katanya.
Ia juga menegaskan bahwa sekolah yang dibangun tidak boleh berdekatan dengan SD/SMP untuk menghindari perebutan siswa.
Dengan pendekatan ini, KDM optimistis target 100 persen partisipasi sekolah hingga jenjang SMA/MA akan tercapai di seluruh wilayah Jawa Barat.
SATUARAH.CO – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyiapkan sejumlah program strategis untuk memperbaiki sistem pendidikan di Jawa Barat mulai tahun 2025.
Hal itu disampaikan dalam rapat bersama pimpinan Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, kepala dinas pendidikan kabupaten/kota, serta pimpinan Kantor Wilayah Kementerian Agama Jabar.
KDM, sapaan akrab Gubernur Jabar menegaskan komitmennya untuk mereformasi sistem pendidikan, khususnya dalam pembentukan karakter siswa dan guru.
"Saya tidak mau lagi ada keributan saat penerimaan siswa SMA/MA. Dinas Pendidikan dan Kemenag harus menetapkan daya tampung secara jelas," katanya
"Bila tidak mencukupi, siswa harus diarahkan ke sekolah swasta yang ditunjuk. Pemprov akan bantu pembiayaan siswa yang bersekolah di swasta, asalkan lokasinya jelas," tegas KDM.
Hal serupa juga berlaku untuk penerimaan siswa tingkat SD dan SMP yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota.
Ia mengajak seluruh pihak menyatukan visi dan misi dalam penataan pendidikan di Jawa Barat.
Selain fokus pada siswa, KDM turut memperhatikan kesejahteraan dan kualitas guru, termasuk proses rekrutmen yang harus dilakukan secara transparan dan profesional.
Ke depan, guru di Jabar harus memiliki karakteristik yang terstandar serta mengikuti pelatihan karakter.
Pendidikan Karakter Bersama TNI/Polri