Pemkab Cirebon dan Pemkot Guangzhou Bangkitkan Kembali Jejak Sejarah Jalur Sutra Maritim

photo author
- Kamis, 15 Mei 2025 | 21:12 WIB

SATUARAH.CO - Di jantung pesisir utara Pulau Jawa, sebuah kisah agung tentang pertemuan peradaban kembali menggema. Kabupaten Cirebon menjadi tuan rumah Forum Perlindungan Warisan Jalur Sutra Maritim, sebuah agenda prestisius hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon dan Pemerintah Kota (Pemkot) Guangzhou, Tiongkok, Rabu (14/5/25).


Digelar di Hotel Patra Jasa, Kecamatan Kedawung, forum ini menjadi momen bersejarah dalam menggali kembali akar kejayaan pelayaran dan perdagangan antara dua bangsa yang telah terjalin sejak berabad-abad silam.

Bupati Cirebon, Imron menegaskan, kekayaan budaya Cirebon tak bisa dilepaskan dari peran besar para pelaut Tionghoa, khususnya tokoh legendaris Laksamana Cheng Ho dari Dinasti Ming.

Baca Juga: Pujian PM Australia Anthony Albanese untuk Prabowo: Pemimpin dengan Visi dan Keteguhan untuk Kawasan

Sosok pelaut ulung ini bukan hanya membawa rempah dan keramik, tetapi juga menyebarkan pengaruh budaya, ilmu pengetahuan, hingga nilai-nilai toleransi.

“Laksamana Cheng Ho membawa pengaruh besar terhadap perkembangan pelabuhan dan kerajaan di Cirebon. Pelabuhan Muara Jati bahkan dikenal luas hingga mancanegara,” ujar Imron.

“Dari sinilah akulturasi budaya mulai tumbuh dan membentuk identitas Cirebon seperti yang kita kenal hari ini,” ucapnya menambahkan.

Jejak percampuran budaya itu masih hidup dan nyata dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kabupaten Cirebon. Dari cita rasa kuliner seperti nasi goreng, capcay, moho, bakpao, hingga sayuran kailan dan pakcoy yang kini menghiasi meja makan rumah tangga.

Arsitektur bergaya Tionghoa dan motif batik dengan sentuhan Tiongkok menjadi bukti visual dari harmoni budaya yang telah berlangsung berabad-abad.

Ekspedisi Cheng Ho dan Warisan yang Tenggelam

Bupati Imron juga mengisahkan tentang tujuh ekspedisi besar Cheng Ho yang melibatkan lebih dari 27.000 awak dan ratusan kapal. Salah satunya membawa sang laksamana ke Muara Jati pada sekitar tahun 1415.

Di sana, rombongan Cheng Ho tidak hanya berdagang, tapi juga membangun mercusuar, serta membentuk komunitas Muslim Tionghoa di wilayah seperti Srindil, Talang, dan Gunung Sembung, dipimpin oleh tokoh Qung Wu dari mazhab Hanafi.

Baca Juga: Ribuan Pelajar hingga 19 Dentuman Meriam Sambut PM Australia, Prabowo Pimpin Upacara Kenegaraan

“Jejak sejarah ini ingin kita hidupkan kembali. Bahkan kami berencana membangun museum khusus dan menggali data sejarah lebih mendalam,” tutur Imron.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Budhie

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkot Bekasi Hadiri Uji KIP Jawa Barat 2025

Senin, 10 November 2025 | 19:30 WIB
X