Oleh: Nita Putri Damayanti
BATIK adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang telah ditetapkan pada tahun 2009. Hal ini menjadi bagian yang membanggakan, karena batik memiliki nilai seni yang tinggi dan asli dari Indonesia.
Pada awalnya, batik hanya digunakan oleh keluarga kerajaan-kerjaan saja, tetapi semakin berjalannya waktu, batik terus berkembang di berbagai wilayah Indonesia dan dapat digunakan oleh semua golongan masyarakat.
Baca Juga: KASAD Jenderal Dudung Abdurachman Minta SMSI Terus Kembangkan Jurnalisme Jujur
Maka dari itu, karena batik sudah menyebar di seluruh wilayah Indonesia dan yang memakainya sudah bukan hanya orang-orang kerajaan saja, tetapi sebagai warga negara harus bisa bertanggung jawab dan terus melestarikan budaya Indonesia ini agar tidak terjadi kembali diklaim dengan negara lain.
Baca Juga: Komnas Perempuan Dalami Kasus Pelaporan P Korban Kekerasan Seksual
Tak hanya itu, saat ini kesadaran masyarakat Indonesia terhadap batik, khususnya kaum Zilennials masih begitu rendah. Adanya pengaruh globalisasi budaya luar negeri membuat kaum Zilennials mulai melupakan kebudayaan asli Indonesia yaitu batik.
Kemudian, dengan adanya pandemi Covid-19 ini, industri batik juga terkena imbasnya, sehingga para tenaga pembatik berkurang khususnya di Indonesia. Padahal kenyataannya, batik merupakan salah satu budaya Indonesia yang tidak hanya harus dilestarikan tetapi juga harus dikembangkan.
Baca Juga: Sebaiknya Tidak Minum Teh Setelah Makan
Dengan begitu, untuk meningkatkan kesadaran dan melestarikan kebudayaan batik di Indonesia, sebuah grup yang bernama Segaris Tinta Di atas Kain yang terdiri dari 8 mahasiswi Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR berkolaborasi dengan Komunitas Batik Bekasi (KOMBAS) mengadakan pelatihan mencanting batik di Rumah Toean, Jakasampurna, Bekasi Selatan.
Pelaksanaan pelatihan mencanting batik ini dihadiri oleh 28 peserta dengan berbagai kalangan usia. Tidak hanya sekadar pelatihan, namun juga terdapat sesi memberikan edukasi secara intimate mengenai sejarah batik, jenis-jenis batik, alat-alat untuk membatik, teknik membuat batik yang tepat, penampilan tarian, acara bernyanyi bersama hingga pemberian hadiah untuk peserta yang menghasilkan motif canting batik terunik.
Pada dasarnya, ada banyak cara untuk kita sebagai warga negara Indonesia supaya dapat selalu bertanggung jawab dan berkontribusi dalam melestarikan batik.
Ada 5 cara yang dapat dilakukan yaitu, sebagai berikut:
1. Mempelajari tentang batik
beserta sejarah dan
motif-motifnya.
2. Menggunakan pakaian batik.
3. Merubah sudut pandang
terhadap batik.
4. Mengikuti pelatihan membatik.
5. Mempublikasikan konten
positif terkait batik.
Artikel Terkait
Kantor Imigrasi Cilacap Buka Layanan Paspor Masuk Desa di Kebumen
Pasca Kebakaran, Plt Wali Kota Bekasi Bakal Segera Benahi Terminal Bus Bekasi
Temui Dirut PT Krakatau Steel, Forum Sekjen Cipayung Plus Dorong Penguatan Industri Baja Nasional
Tabung Sampah jadi Emas, Ini Menurut Plt Wali Kota Bekasi
Road Show ke Muara Gembong, Pj Bupati Bekasi Urusi Sampah, Infrastruktur Hingga Dengarkan Curhat Nelayan