SATU ARAH - Dampak negatif pandemik Covid-19 menghantam sektor industri dan bisnis, lesunya tingkat penjualan sehingga berakibat pemutusan hubungan kerja (PHK).
Dampak turunannya, juga kepada dunia pendidikan khususnya Sekolah Swasta dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS), yang berakibat rendahnya perolehan jumlah peserta didik baru (siswa ataupun mahasiswa), multiplayer effect.
Pandemik Covid 19 merubah metode pembelajaran offline (tatap muka langsung) menjadi Online. Sebenarnya, sebelum dan berbarengan dengan pandemik Covid 19 dunia memasuki Era 4.0 sebagian menyebutnya era milenial, di era ini interaksi manusia dan bisnis banyak menggunakan online.
Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) sebelum pandemik Covid 19 sudah melakukan satu gebrakan metode pembelajar dominan berbasis online yang disebut dengan metode pembelajaran Blended Learning.
Blended Learning adalah metode pembelajaraan campuran antara offline dengan online, tinggal dunia pendidikan meramunya, bobotnya lebih dominan mana, offline atau online.
Menurut Wakil Ketua Program Blended Learning UMT yang juga Kepala Biro IT, Arry Patriasurya Azhar, M. Kom, MOS, MTA, pihaknya sudah jauh-jauh hari mempersiapkan metode ini, beradaptasi dengan perubahan jaman menerapkan perkuliahan jarak jauh berbasis online. Terjadi Covid 19, tambah dia, metode pembelajaran berubah online, namun pihaknya sudah terbiasa online.
“Di program blended learning, mahasiswa kami tidak hanya dari Tangerang tetapi dari JABOTABEK dan Banten, biaya kuliah jauh lebih hemat dibandingkan dengan metode offline," bebernya.
Dia berujar, terdapat 15 Program Studi (Prodi) yang dibuka dalam program Blended Learning UMT, empat belas Prodi Strata 1, antara lain: Manajemen, Akuntansi, Pendidkan Agama Islam, Perbankan Syariah, Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Guru SD, Pendidikan Guru PAUD, Teknik Informatika, Ilmu Komunikasi, Pemerintahan, Ilmu Hukum, Pariwisata, Transportasi dan Desain Komunikasi Visual, dan D3 hanya satu Prodi, Periklanan.
Arry menambahkan, pandemik Covid-19 ini tidak hanya berdampak negatif, juga berdampak positif sesuai era 4.0. Karena, katanya, banyak bermunculan entitas-entitas usaha yang beradaptasi seperti, bisnis-bisnis online, metode pembelajaran online, transaksi online, kerja online dan online-online lainnya.
"Yang pasti saat ini terjadi perubahan jaman, tinggal tergantung kita bagaimana menyiasatinya,” imbuhnya.