edukasi

Frits Saikat: Wisuda Cukup di Perguruan Tinggi Saja, PAUD - SMA Gak Perlu

Selasa, 20 Juni 2023 | 18:18 WIB
Frits Saikat (satuarah co)

SATUARAH.CO - Ramai di media sosial, pro kontra antara warganet yang meminta agar acara wisuda untuk sekolah PAUD, TK hingga SMA dihapuskan. Mereka menilai, acara wisuda cukup hanya diadakan di perguruan tinggi, belum lama ini.

Dikutip dari Radarbekasi.id, ada salah satu orang tua di bekasi yang merasa terbebani dengan biaya sebesar itu. Menurut orang tua tersebut, dana wisuda seharusnya bisa untuk untuk memenuhi kebutuhan sekolah yang lain.

Memandang hal tersebut, Aktivis Kemanusiaan, Frits Saikat kepada satuarah.co mengungkapkan, dirinya setuju dengan warganet, yang mengatakan bahwa wisuda seharusnya hanya cukup diadakan di perguruan tinggi, sedangkan untuk tingkat Paud hingga SMA tidak perlu.

"Wisuda itu harusnya menjadi momen ending mas, di mana fase masa pendidikan berakhir, lalu menuju jenjang karir, kalau di tingkat Paud, SD, SMP, SMA, itu kan masih ada jenjang berikutnya," ujar Frits Saikat.

Pihaknya menyayangkan, kegiatan wisuda tingkat Paud hingga SMA, hanya menambah beban orang tua murid, karena menurutnya tidak semua orang tua memiliki kemampuan untuk wisuda, yang bahkan sebenarnya tidak memiliki value untuk diadakan.

"Ironis ya, jika ada keluarga yang notabenenya tidak mampu, namun karena adanya kegiatan wisuda ini, dia jadi maksain. Ekonominya jadi berantakan karena hal-hal begini, apalagi kalau nggak bisa melanjutkan karena uang wisudanya kurang," paparnya.

Dirinya khawatir, kegiatan seperti ini dapat membuka celah munculnya oknum tertentu, yang akhirnya dapat mendulang keuntungan dari kesulitan para orang tua yang tidak mampu, untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya.

"Saya khawatir, malah kegiatan wisuda ini menjadi celah baru oknum tertentu, untuk memanfaatkan dan mendulang keuntungan dari siswa serta orang tuanya, yang padahal para orang tua sendiri merasa terbebani," tegasnya.

Frits Saikat menyadari, polemik wisuda tingkat Paud hingga SMA ini memang menuai pro dan kontra, namun ia melihat dari sudut pandang masyarakat, lebih banyak kalangan orang tua yang tidak memiliki kemampuan hingga terbebani untuk membiayai hal tersebut.

"Mau ada yang pro pun, harusnya kita sadar, tidak semua warga Kota Bekasi mampu, lebih banyak dari latar belakang menengah ke bawah, apalagi harus memaksakan untuk kegiatan yang sebenarnya tidak penting, ini masih ada jenjang pendidikan berikutnya loh mas," tukasnya.

Frits Saikat menuturkan, seharusnya Dinas Pendidikan Kota Bekasi memegang peran dalam hal ini, dan mengambil sikap tegas untuk tidak menjadikan wisuda tingkat Paud hingga SMA bersifat opsional, dan menghentikan kegiatan serupa yang bisa membebani orang tua yang tidak mampu.

"Harusnya Dinas Pendidikan mengambil langkah tegas untuk wisuda tingkat Paud hingga SMA, itu enggak perlu, jangan bilang kalau itu sifatnya opsional, kalau begitu berarti sekolah bisa saja melakukannya, kasihan yang tidak mampu," imbuhnya. √

Tags

Terkini

Jeritan Korban Malapetaka Banjir Aceh

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:29 WIB