edukasi

FISIP Universitas Moestopo Gelar Sidang Terbuka, Lahirkan Doktor Administrasi Publik Baru

Selasa, 21 Oktober 2025 | 09:12 WIB

SATUARAH.CO - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) kembali menggelar Sidang Terbuka Promosi Doktor Ilmu Administrasi Publik.


Pada kesempatan kali ini, Ariawan, S.AP., M.H., M.A. resmi dikukuhkan sebagai Doktor Ilmu Administrasi Publik dengan predikat Cumlaude, dalam sidang yang berlangsung di Gedung Serba Guna F.X. Soeseko Moestopo, Kampus II Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Jakarta, Sabtu (18/10/25).

Sidang terbuka tersebut dipimpin langsung oleh Dr. H. Muhammad Saifulloh, M.Si, selaku Ketua Sidang sekaligus Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

Dalam kesempatan tersebut, Ariawan memaparkan hasil disertasinya berjudul:

“Implementasi Kebijakan Digitalisasi Informasi: Studi Efektivitas Sistem Aplikasi SRIKANDI di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia."

Baca Juga: Madrasah Juara, Pramuka Perkasa! Gudep MTsN 1 Belitung Cetak Prestasi Luar Biasa di Ajang Pramuka Bergengsi

SRIKANDI merupakan Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi yang dikembangkan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk instansi pemerintah.

Tujuannya adalah mendukung pengelolaan arsip dinamis secara elektronik, mulai dari surat masuk, surat keluar, hingga penandatanganan dan pengarsipan, dengan tujuan meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas tata kelola pemerintahan.

Dalam paparannya, Ariawan menjelaskan, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menganalisis implementasi kebijakan digitalisasi informasi pada Sekretariat Jenderal DPR RI melalui penerapan Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (SRIKANDI).

“Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menganalisis implementasi kebijakan digitalisasi informasi pada Sekretariat Jenderal DPR RI melalui penerapan Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (SRIKANDI),” ujar Ariawan dalam sidang terbuka tersebut.

Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus, Ariawan melakukan observasi langsung, wawancara mendalam dengan informan kunci, serta menelaah berbagai dokumen kebijakan dan pelaksanaan teknis aplikasi SRIKANDI.

Baca Juga: Terkait Dugaan Pencemaran Nama Baik, Bareskrim Polri Jadwalkan Pemeriksaan Tersangka LM

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan implementasi kebijakan digitalisasi melalui SRIKANDI dipengaruhi oleh sejumlah faktor penting, antara lain komitmen kepemimpinan, kesiapan kelembagaan, kompetensi sumber daya manusia, infrastruktur teknologi informasi, serta budaya organisasi.

Dalam sesi tanya jawab, Ariawan menegaskan, pemilihan aplikasi SRIKANDI sebagai fokus penelitian didasari oleh masih minimnya kajian akademik yang mengulas pemanfaatan aplikasi tersebut sebagai instrumen pemerintah dalam meningkatkan transparansi dan efektivitas pengelolaan informasi publik.

Halaman:

Tags

Terkini

Jeritan Korban Malapetaka Banjir Aceh

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:29 WIB