”Pembangunan-pembangunan (oleh Israel) di Tepi Barat dihentikan, penghancuran-penghancuran di Gaza harus dihentikan,” ujarnya.
Dari sisi penelitian, Nostalgiawan Wahyudi, M.A., Peneliti Pusat Riset Politik BRIN, memaparkan data terkini mengenai dampak kemanusiaan.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Gelar Patroli Skala Besar di Akhir Pekan, Antisipasi Balap Liar dan Tawuran
Ia menyebut serangan Israel ke Gaza telah menewaskan lebih dari 66.000 warga Palestina, sementara blokade ketat menyebabkan kelaparan, krisis air, hingga tingginya angka kematian anak-anak dan perempuan akibat malnutrisi.
“Situasi ini memperkuat pentingnya solusi dua negara. Palestina tidak mungkin bisa bertahan tanpa kemerdekaan yang diakui penuh,” tegasnya.
Pandangan senada disampaikan Asep Setiawan, Kepala Laboratorium Kajian Global dan Indonesia FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang menilai peran Liga Arab dan OKI penting untuk mendorong diplomasi di forum internasional, termasuk di PBB.
Melalui partisipasi aktif dalam seminar ini, Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) menegaskan komitmennya dalam mendorong upaya perdamaian dan keadilan global, sesuai dengan nilai kemanusiaan universal serta prinsip dasar bangsa Indonesia dalam politik luar negeri bebas aktif. √