edukasi

Ponpes At Taqwa Pusat Raih Juara Umum MQK Kabupaten Bekasi 2025

Jumat, 19 September 2025 | 16:31 WIB

SATUARAH.CO - Pondok Pesantren (Ponpes) At Taqwa Pusat, Kecamatan Babelan keluar sebagai juara umum pada ajang Musabaqoh Qiroatil Kutub (MQK) Tingkat Kabupaten Bekasi Tahun 2025 yang berlangsung satu hari di Ponpes Sirojul Ummah, Kampung Pelaukan, Desa Karangrahayu, Kecamatan Karangbahagia, Rabu (17/9/25).


Dalam perhelatan yang diikuti peserta dari berbagai pondok pesantren se Kabupaten Bekasi ini, Ponpes At Taqwa Pusat berhasil mengoleksi 11 medali emas dan berhak menjadi juara umum.

Posisi berikutnya diraih oleh Ponpes Al Fath Jalen Kecamatan Tambun Utara dan El-Nur El-Kasyaf (YAPINK) Tambun Selatan dengan raihan masing-masing 5 medali emas.

Ketua Forum Pondok Pesantren (FPP) Kabupaten Bekasi, KH Suryadi Zaini, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya MQK tahun ini yang melibatkan lebih banyak peserta dari berbagai pesantren di Kabupaten Bekasi.

Baca Juga: Pimpin Ratas, Presiden Instruksikan Prototipe Listrik Pedesaan Tenaga Surya dan Bahas Giant Sea Wall di Hambalang

“Alhamdulillah, MQK tahun ini diikuti oleh 445 peserta dari 40 pesantren se-Kabupaten Bekasi dan diselenggarakan dengan beberapa inovasi serta ide baru untuk lebih melayani para peserta maupun Dewan Juri,” ungkapnya.

Lebih lanjut, KH Suryadi menekankan pentingnya MQK sebagai ajang silaturahmi antarpesantren serta mengetahui perkembangan dan pemahaman keilmuan Agama Islam di Kabupaten Bekasi di kalangan generasi muda.

“Insya Allah, MQK ini menjadi sarana silaturahim dari pondok-pondok pesantren. Kalau kata Ketua Dewan Penasehat, pesert MQK 2025 ini. Dua puluh tahun lagi, Tahun 2045, insya Allah peserta-peserta ini akan menjadi alim ulama semua. Amin,” ujarnya.

Pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Bekasi yang terus memberikan dukungan khususnya anggaran yang diberikan sehingga terselenggaranya acara MQK ini setiap tahunnya.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Kesra Kabupaten Bekasi serta Kementerian Agama yang selalu membina dan membimbing kegiatan ini. Menang ataupun kalah, yang terpenting adalah ikhtiar maksimal kita semua. Semoga gerakan ini membawa berkah dan manfaat,” tambahnya.

Baca Juga: Hadirkan Rasa Aman untuk Warga, Polda Metro Jaya Gelar Patroli Malam

Sementara itu, Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bekasi, Hudaya, menjelaskan bahwa MQK bukan sekadar lomba, tetapi juga upaya melestarikan nilai keislaman memahami agama lebih dalam dan diharapkan peserta yang mengikuti bisa menjadi duta di masyarakat serta mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

“Musabaqoh Qiroatil Kutub merupakan lomba membaca kitab klasik berbahasa Arab atau kitab kuning, kemudian menerjemahkan serta menjelaskan isinya. Lomba ini tidak hanya tentang mencari juara, tetapi juga menyebarkan nilai-nilai keislaman yang bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” tutur Hudaya.

Hudaya menambahkan, kegiatan MQK sekaligus menjadi ajang melestarikan karya para ulama, mengkaji peninggalan mereka sesuai dengan konteks zaman saat ini. Apalagi posisi pesantren dalam pendidikan nasional semakin penting dan integral.

Halaman:

Tags

Terkini

Jeritan Korban Malapetaka Banjir Aceh

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:29 WIB