Ketut membunyikan sirene tanda bahaya dibunyikan, dan para siswa segera mempraktikkan langkah-langkah penyelamatan diri yang telah diajarkan: berlindung di bawah meja, melindungi kepala, dan bergerak menuju titik kumpul dengan tertib.
Baca Juga: 2.554 Personel Gabungan Dikerahkan, Amankan Aksi Massa Ojol di Monas dan DPR/MPR RI
Meski dilakukan dalam suasana edukatif, simulasi ini menyadarkan banyak siswa tentang pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam yang bisa datang kapan saja.
Menjelang akhir kegiatan, Narasumber BMKG Denpasar juga memperkenalkan lebih jauh mengenai kampus STMKG, sebuah institusi pendidikan tinggi di bawah BMKG yang fokus pada ilmu geofisika, meteorologi, klimatologi, dan instrumentasi.
Para siswa diajak mengenal jurusan-jurusan yang tersedia, kehidupan kampus, hingga prospek kerja setelah lulus.
Tak sedikit yang tertarik dan mulai mempertimbangkan STMKG sebagai pilihan masa depan.
Melalui program ini, BMKG tidak hanya menyebarkan edukasi kebencanaan, tetapi juga membuka wawasan dan semangat generasi muda untuk turut berkontribusi menjaga keselamatan dan ketahanan bangsa dari ancaman bencana. √