edukasi

Tingkatkan Daya Saing UMKM di Pedesaan, Tim KKNT IPB University Sosialisasikan Program Mapay

Jumat, 26 Juli 2024 | 18:14 WIB

SATUARAH.CO - Tim Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) IPB University dalam upaya memaksimalkan potensi Desa, telah melaksanakan sosialisasi terkait potensi dan digitalisasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Janggala, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Ciamis Jawa Barat.

Sosialisasi yang dilaksanakan di Balai Desa Janggala, tepatnya pada tanggal 16 Juli 2024 ini, dihadiri oleh para pelaku UMKM khususnya ibu-ibu dan masyarakat setempat.

Tim yang beranggotakan M. Naufal Wardana, Siti Wianda Amalia, Pintan Nur Fallah, Ruwaidayanti Taufik, Rava Khalifah Albani, Ita Firani Gulo, Sofie Hafsah, dan Shofiya Rizqo Yunada, membuka program Marketing Papaya (Mapay) Calina dengan sosialisasi mengenai strategi marketing melalui aplikasi Shopee.

Baca Juga: Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti (Tahap II) Terhadap Tersangka RD dalam Perkara Impor Gula PT SMIP

Para peserta diberi arahan cara membuat akun Shopee, mengunggah produk olahan Pepaya Calina, dan teknik-teknik pemasaran yang efektif sehingga dapat menarik lebih banyak pelanggan.

Sofie, salah satu anggota tim KKNT IPB University menjelaskan, Mapay adalah program yang disosialisasikan kepada warga, yang mana Mapay merupakan program unggulan mahasiswa IPB untuk meningkatkan daya saing UMKM di Desa Janggala.

"Dalam program sosialisasi Mapay ini kami mengusung dua materi yaitu materi pemasaran dan juga pengemasan," kata Sofie mewakili rekan-rekannya, Jumat (26/7/24).

Baca Juga: Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti (Tahap II) Terhadap Tersangka RD dalam Perkara Impor Gula PT SMIP

Lebih lanjut, Sofie mengatakan, program Mapay disusun berdasarkan background masyarakat Desa Janggala yang merupakan petani Pepaya Calina.

Namun, banyak pepaya yang tidak lolos pasar sehingga masyarakat melakukan inovasi dengan pembuatan manisan dari buah Pepaya Calina.

"Kendalanya adalah pemasaran hanya terbatas dilakukan via WhatsApp saja," ujarnya.

Program ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota yang dalam hal ini adalah ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dalam mengemas serta memasarkan hasil inovasi olahan Pepaya Calina.

Baca Juga: Ini Tanggapan Kejaksaan Agung Terkait Putusan Bebas Terdakwa Gregorius Ronald Tannur

"Pekerjaan masyarakat di sini kebanyakan petani Pepaya Calina, terus juga banyak yang tidak lolos market dan pepayanya diolah menjadi manisan pepaya. UMKM manisan pepaya ini pemasarannya masih hanya sebatas via WA saja belum dipasarkan secara luas ke luar kota karena hanya tahan di suhu ruang sekitar 4-5 hari," ungkap Sofie.

Halaman:

Tags

Terkini

Jeritan Korban Malapetaka Banjir Aceh

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:29 WIB