Soal PPDB Online, Anggota Fraksi Partai Golkar Faisal Minta Pemkot Bekasi Fasilitasi Warga Miskin

photo author
- Senin, 1 Juli 2024 | 14:00 WIB
Faisal, anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Bekasi
Faisal, anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Bekasi

SATUARAH.CO - Carut marut pelaksanaan PPDB Online di Kota Bekasi lantaran kelulusan siswa dan siswi menuju jenjang SMPN dan kelulusan SMPN ke SMAN/SMKN Kota Bekasi akan sistem penerimaan yang tak sebanding dengan siswa-siswi yang mendaftar.

Hal ini imbas terhadap warga miskin yang gagal lolos PPDB jalur Afirmasi karena diduga memberikan berkas belum memenuhi persyaratan.

Menyikapi hal tersebut Anggota DPRD Kota Bekasi meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi memfasilitasi warga miskin.

Baca Juga: Badan Kehormatan DPRD Kota Bekasi Akui Belum Ada Laporan Terkait Anggota Dewan yang Terlibat Judi Online

Anggota DPRD Kota Bekasi Fraksi Partai Golkar, Faisal mendesak SMA Negeri 10 Kota Bekasi tidak berasumsi terkait dugaan pemalsuan berkas sehingga berdampak pada pendidikan calon siswa.

Hal ini menyusul penolakan pihak sekolah terhadap seorang warga miskin dari Kaliabang Tengah, Bekasi Utara yang diduga karena berkas Keterangan Tidak Mampu (KeTM) yang dianggap tidak asli atau diragukan oleh pihak Panitia PPDB Online SMAN 10.

Faisal menyatakan, Pendidikan merupakan hak setiap warga Negara, terlebih bagi warga miskin. Ia menyebut, tidak seharusnya mereka terhalang untuk mengakses pendidikan hanya karena dugaan ketidakbenaran berkas.

Baca Juga: Panglima TNI Ucapkan Selamat Hari Bhayangkara ke 78 kepada Polri

Sementara itu, Faisal mengaku akan memanggil pihak SMA Negeri 10 Kota Bekasi untuk meminta penjelasan terkait penolakan tersebut.

“Kami sudah mendengar soal itu, dan kami berencana akan memanggil pihak SMAN 10, seharusnya siswa itu kan diterima, jangan malah berasumsi kalau KeTMnya palsu,” ujar Faisal, saat ditemui di ruang kerjanya.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Gelar Upacara Kenaikan Pangkat periode 1 Juli 2024

Faisal juga meminta kepada pihak sekolah agar lebih sensitif terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar dan dapat menjadi tempat yang inklusif dan memberikan kesempatan bagi semua anak untuk mengenyam pendidikan.

“Kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama pihak sekolah, untuk lebih peka terhadap kebutuhan warga miskin dan tidak menjadikan status sosial sebagai penghalang akses,” pungkasnya.

Pendidikan harus menjadi penyumbang pertama Energi Kemerdekaan. Itulah harapan Kihajar Dewantoro. Perintah Etisnya; Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, Tut Wuri Handayani. √ (Ric)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Budhie

Sumber: Humas DPRD Kota Bekasi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Jeritan Korban Malapetaka Banjir Aceh

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:29 WIB
X